Sejarah Sepatu Mercurial
Sepatu Nike Mercurial Superfly adalah salah satu merk sepatu yang
fenomenal.Meskipun tidak memiliki sejarah panjang seperti Adidas
Predator, sepatu ini pun banyak melewati perkembangan dan perubahan
sesuai dengan tuntutan zaman.Bisa anda banyangkan berapa banyak model
sepatu sekarang yang beredar di pasaran,ribuah bahkan lebih macam model
dan type.Namun sepatu yang bagus hanya tersedia beberapa pasang saja tau
limited edition.Anda pastinya penasaran seperti apakah sejarah dari
sepatu Nike Mercurial Superfly yang fenomenal ini,cek langsung di bawah
ini.
Fitur utama dari Nike Mercurial Superfly, selain bobotnya yang bisa dibilang sangat ringan saat itu, hanya 185 gram, ialah teknologi Flywire. Teknologi Flywire ini berfungsi layaknya kabel penopang di jembatan gantung yang memberikan kekuatan dan stabilitas pada sepatu. Dengan Flywire, material penyusun sepatu dapat dikurangi sehingga memiliki bobot yang lebih ringan namun tetap kuat dan memiliki ketahanan.
Fitur
lainnya ialah sol yang terbuat dari serat karbon. Bersama dengan
Flywire, sol serat karbon memberi keunikan bagi Nike Mercurial Superfly I
yang tidak didapatkan pada sepatu bola lainnya pada saat itu. Sol yang
kuat dan ringan ini memungkinkan pemain berakselerasi secara maksimal.
Bahan upper yang terbuat dari serat mikro Teijin memberikan feel bola yang lebih baik.
Gabungan teknologi Flywire, sol serat karbon dan upper Teijin membuat Nike Mercurial Superfly I sebagai salah satu sepatu bola termahal pada saat itu. Bayangkan, sepasang Nike Mercurial Superfly I dijual pada harga 400 Dollar!
Pertanyaanya
adalah apa yang membedakan Nike Mercurial Superfly II dengan versi
sebelumnya? Perbedaan yang paling mencolok adalah pul berteknologi
SenseStud. SenseStud sendiri merupakan pul yang dapat menyesuaikan
panjangnya hingga 3 milimeter tergantung dengan tekanan yang diberikan
oleh pemain dan kondisi lapangan. Cara kerjanya mirip dengan pegas. Ia
juga memberikan cengkeraman yang lebih baik sehingga pemain memperoleh
kestabilan yang lebih ketika berlari.Selain SenseStud, Nike Mercurial
Superfly masih menggunakan Flywire dan sol berserat karbon. Hanya kali
ini susunan kabel Flywire diubah sedemikian rupa agar terasa lebih pas
di kaki pemain.
Perubahan yang paling jelas hanya ada pada desain yang lebih mencolok, sesuai dengan jargon yang disematkan Nike pada Nike Mercurial Superfly III: “Be Fast, Be Seen”. Masih dengan trio Flywire, sol serat karbon dan SenseStud, Nike Mercurial Superfly III tidak memiliki perbedaan yang signifikan dengan versi sebelumnya.
Akhirnya
karena harga yang dinilai terlalu mahal oleh para penggemar dan
SenseStud yang tidak populer di antara para pemain profesional, Nike
kemudian menghentikan sementara generasi Superfly pada Mercurial. Hingga
kemudian akhirnya Nike pun meluncurkan generasi Superfly IV bertepatan
dengan event akbar sepak bola: Piala Dunia 2014 di Brazil.
- Nike Mercurial Superfly I
Fitur utama dari Nike Mercurial Superfly, selain bobotnya yang bisa dibilang sangat ringan saat itu, hanya 185 gram, ialah teknologi Flywire. Teknologi Flywire ini berfungsi layaknya kabel penopang di jembatan gantung yang memberikan kekuatan dan stabilitas pada sepatu. Dengan Flywire, material penyusun sepatu dapat dikurangi sehingga memiliki bobot yang lebih ringan namun tetap kuat dan memiliki ketahanan.
Gabungan teknologi Flywire, sol serat karbon dan upper Teijin membuat Nike Mercurial Superfly I sebagai salah satu sepatu bola termahal pada saat itu. Bayangkan, sepasang Nike Mercurial Superfly I dijual pada harga 400 Dollar!
- Nike Mercurial Superfly II
- Nike Mercurial Superfly III
Perubahan yang paling jelas hanya ada pada desain yang lebih mencolok, sesuai dengan jargon yang disematkan Nike pada Nike Mercurial Superfly III: “Be Fast, Be Seen”. Masih dengan trio Flywire, sol serat karbon dan SenseStud, Nike Mercurial Superfly III tidak memiliki perbedaan yang signifikan dengan versi sebelumnya.
Komentar
Posting Komentar